Tinggal bersama orang tua salah satu pasangan serta upaya
membangun hubungan yang baik dengan mereka kadang-kadang dapat menjadi
tantangan yang sulit dalam kehidupan pernikahan
·
Idealnya, segera setelah menikah setiap pasangan suami
istri tinggal di rumah sendiri dan terpisah dari orang tua masing-masing.
Tahun-tahun awal masa pernikahan akan menjadi waktu bagi Anda untuk saling
menyelami lebih dalam tentang kepribadian pasangan Anda, dan melakukan
penyesuaian diri yang diperlukan. Dengan tinggal di rumah yang terpisah dari
orang tua, Anda akan belajar menjalani kehidupan berkeluarga Anda secara
mandiri dan merasa lebih bebas dalam mengatur kehidupan keluarga Anda tanpa
dibayang-bayangi oleh campur tangan pihak lain.
Sayangnya, tidak semua pasangan dapat mewujudkan kondisi
ideal seperti ini. Keadaan-keadaan tertentu seperti kondisi keuangan, keadaan
keluarga dan kesehatan orang tua salah satu pasangan, ataupun situasi lainnya
kadang-kadang mengharuskan Anda untuk tinggal serumah dengan orang tua Anda
atau orang tua pasangan Anda setelah Anda menikah.
Tinggal bersama orang tua salah satu pasangan serta upaya
membangun hubungan yang baik dengan mereka kadang-kadang dapat menjadi
tantangan yang sulit dalam kehidupan pernikahan. Hubungan antara menantu
perempuan dengan orang tua suaminya atau sebaliknya antara menantu laki-laki
dengan orang tua istrinya perlu disikapi secara benar. Campur tangan orang tua
dari salah satu pihak adalah hal yang paling sering dianggap sebagai penyebab
ketidakharmonisan hubungan seperti ini. Meskipun Anda tidak tinggal serumah
dengan orang tua pasangan
Anda, ketegangan hubungan semacam ini dapat Anda
alami.
Tanpa memandang keadaan maupun penyebabnya, kita dapat
membangun sikap yang benar agar hubungan kita dengan orang tua pasangan kita
tetap terpelihara dengan baik. Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat
Anda terapkan:
· Rasa hormat
Tunjukkanlah sikap yang penuh rasa hormat kepada orang tua
pasangan Anda. Beri perhatian dan perlakukanlah mereka layaknya orang tua Anda
sendiri. Jagalah sikap dan pembawaan Anda agar tidak menimbulkan kesan yang
kurang baik dalam pandangan mereka terhadap Anda.
· Pengertian
Terimalah dengan penuh pengertian hal-hal yang mungkin
kurang berkenan di hati Anda. Dalam beberapa hal Anda mungkin merasa tidak
nyaman, namun pahamilah bahwa ketidaknyamanan tersebut terjadi secara wajar
dikarenakan perbedaan kultur rumah tangga antara keluarga Anda dan keluarga
pasangan Anda. Anda perlu melakukan sedikit penyesuaian.
Bila ada hal-hal yang bersumber dari kearifan orang tua
pasangan Anda yang tidak sejalan dengan pandangan Anda, sadarilah bahwa mereka
tidak tumbuh dan dibesarkan sezaman dengan Anda. Pengalaman hidup merekapun
berbeda jauh dengan pengalaman Anda. Pengalaman hidup mereka telah menumbuhkan
keyakinan-keyakinan tertentu dalam diri mereka, dan sebagian dari keyakinan
tersebut, misalnya tentang cara mengasuh anak atau hal lainnya mungkin saja
tidak sesuai dengan idealisme Anda, maklumilah hal itu.
Terlebih-lebih bila
orang tua pasangan Anda sudah lanjut usia, kepekaan dan sensitifitas mereka
sudah tidak sebaik Anda. Gunakanlah perasaan Anda untuk memahami mereka.
Ingatlah bahwa suatu saat Andapun akan menjadi orang tua seperti mereka.
Untuk hal yang berkenaan dengan anak-anak, milikilah
pemahaman bahwa kakek dan nenek biasanya ingin menunjukkan kasih sayang dan
perhatian yang lebih besar kepada cucu-cucu mereka dengan cara memanjakan
mereka. Biarkanlah anak-anak Anda memiliki kedekatan dengan kakek-nenek mereka.
Jangan menjauhkan mereka.
· Kesan positif
Sebagai orang tua, tentu saja mereka peduli degan
kesejahteraan anak mereka yaitu pasangan Anda. Mereka telah mengorbankan banyak
hal untuk mengasuh dan membesarkannya. Oleh karena itu mungkin saja ada
emosi-emosi lembut dan terselubung yang mereka miliki terhadap anak mereka.
Emosi semacam itu dapat berupa rasa kehilangan perhatian atau kekhawatiran lain
ketika sekarang ada orang lain yang telah menjadi pusat perhatian dalam
kehidupan anak mereka yaitu Anda dan anak-anak Anda.
Bila Anda adalah menantu pria, tunjukkanlah bahwa Anda
adalah seorang suami yang baik, bertanggung jawab, serta dapat diandalkan
sebagai pelindung bagi anak perempuan mereka. Sebaliknya bila Anda adalah
menantu perempuan, tunjukkanlah bahwa Anda adalah seorang wanita yang baik,
dapat dipercaya, serta penuh kasih sayang dan perhatian bagi anak laki-laki
mereka. Tunjukkan pula bahwa Anda pun menyayangi mereka. Hal ini dapat membantu
mengurangi kekhawatiran-kekhawatiran semacam itu.
· Komunikasi
Sebisa mungkin bangunlah pola komunikasi yang terbuka
antara Anda dengan orang tua pasangan Anda. Untuk meredam kemungkinan timbulnya
kesalahpahaman nyatakanlah pendapat Anda secara jelas dan penuh kesantunan.
Berusahalah untuk menyelami hal-hal yang menjadi keprihatinan mereka. Secara
aktif mintalah saran dan nasihat dari mereka, belajarlah dari pengalaman dan
kebijaksanaan mereka. Hal ini akan membantu mereka untuk merasa lebih dihargai.
· Penyesuaian diri dengan tradisi
Bila pernikahan Anda adalah pernikahan antarbudaya,
hormatilah tradisi dan adat istiadat keluarga pasangan Anda. Bagi sebagian
orang tua, penyesuaian diri terhadap adat istiadat merupakan hal yang penting.
Menyelami budaya lain dapat menjadi sesuatu yang mengasyikkan.
Selain lima
hal yang diuraikan di atas tentu saja ada banyak sikap positif lainnya yang
dapat Anda kembangkan sendiri untuk menjaga keharmonsian hubungan Anda dengan
orang tua pasangan Anda. Hubungan baik dengan orang tua pasangan mau pun orang
tua Anda sendiri, akan berdampak pada pertumbuhan psikologis anak-anak Anda.
Berilah mereka teladan yang baik untuk ditiru. Berdamailah dengan mertua Anda
SEMOGA SUKSES !!
John F. Purba
Dari_Berbagai_Sumber
Tidak ada komentar
Posting Komentar