Buah Karya : Warta Br
Situmorang
Helai nafas panjang Mira sudah tak
tertahan lagi.Lelahnya dalam melakukan aktivitas dirumah makin menerbitkan rasa
kantuk.Hari-harinya selalu disibukkan dengan menyapu,mengepel,memasak,mencuci
piring dan pakaian setelah pulang sekolah.
Hal
ini dilaksanakan oleh Mira sejak kecil saat ibunya sudah meninggal dunia.Ibunya
tiada,saat Mira masih menduduki kelas 5 Sd.Perpisahan untuk selamanya yang tak
terduga.Ibunya melahirkan anak yang ke empat yang juga seorang putri.(DEALOVA)
Ayah
menekankan,Ibu harus melahirkan seorang bayi putra sebagai penerus marga.Namun,keinginan
itu tak bisa terpenuhi.
Bagi
seorang Ibu,begitu sedih karena tak bisa menghadirkan putra di tengah
keluarga.Hati kecil sang Ibu merapuh.Badannya yang kurus dan di sertai banyak
pikiran,membuat darahnya mengucur deras & terjadilah pendarahan hingga
akhirnya tak terselamatkan lagi.Sementara bayi yang dilahirkannya selamat &
dirawat diruang bayi.
Histeris
teriakan tangis keluarga meramaikan suasana rumah.Mira tak kuasa menahan tangis
hingga pingsan sesaat.Begitupun sang Ayah yang tak sanggup menerima keadaan.(RAPUH)
Kenyataan
ini harus diterima Asmirana .Dengan bagaimanapun juga semua sudah terjadi.Ibu
selalu berpesan agar selalu menjadi anak yang baik dan selalu turut dengan
perintah orangtua.
“Jaga adik-adikmu”,.Itu adalah pesan
terakhir dari Ibu sebelum berangkat ke persalinan.
Tiga
hari berlalu,Masih saja air mata mengalir membasahi pipi.Kenyataan yang menimpa
ini begitu disesali Asmirana yang tak pernah mendengarkan nasihat Ibu selama ia
masih ada.Sekarang adik bayi diberi asuh kepada Bibi,adik dari Ayah & akan
dibawa ke Medan.Awalnya Ayah ingin adik bayi dirawat dirumah sakit saja sampai
besar.dengan persyaratan Ayah menanggung semua biaya hidupnya.Akan tetapi,Bibi
mengusulkan agar Adik dibawa saja ke Medan bersamanya.Sebab,Bibi juga beranak
kecil jadi adik bayi bias mendapatkan ASI dan kasih sayang yang lebih.
Namun
nihil..2 tahun kemudian Adik bayipun harus menghadap Tuhannya.Kejadian ini
menambah kepahitan dalam Liku-Liku Hidup Asmirana.(KUATKAN AKU)
Membanting
tulang dengan sendirinya untuk membiayai hidup sungguh menyakitkan bagi
Ayah.”Jalan utama yang harus aku lakukan adalah bisa membantunya lewat
pekerjaan dirumah”,Gumam Ria dalam hati.
Sejak
dilahirkan,Mira bukanlah orang yang kaya akan harta.Hanya orang susah dengan
kehidupan yang pas-pasan.(SUDAH CUKUP SUDAH)
Ketika disekolah,pelajaran mulai tak
serius lagi dilakukan Mira.Malahan,peringkatnya pun dari hari ke hari semakin
menurun.Mira menjadi orang tersisih diantara teman-temannya.KaDang kala hati
Mira meringis ketika teman-temannya diantar jemput Ibu mereka ke sekolah.Mira
menjadi orang yang sangat pendiam.Ia sering ddijengkelin & dijahilin oleh
teman-temannya.Hanya menangis & menerima hinaan saja.Sekejap mata memang
Mira sadar dengan kondisinya begitupun juga dengan keluarganya.Sehingga
sedikitpun Ia tak melawan ocehan oleh teman-temannya.Ia tetap berusaha Tegar
menghadapinya.(TEGAR)
Biasanya,setiap
pulang sekolah Mira tidur siang & belajar.Tapi itu dulu ketika Ibunya masih
ada.Namun,saat ini hal itu tak biSA ia lakukan lagi Karena sepulang
sekolah.,pekerjaan sudah menumpuk.Sehingga PR dari sekolah pun kadang ia
kerjakan,kadang tidak.
Dinda,Cinta
adalah adik-adik Asmirana.Saat Ibu meninggal,Mira masih menduduki kelas 5 SD.Dinda
dikelas 2 SD sementara Cinta masih berusia 3 tahun.Cinta sering sekali
menanyakan keberadaan Ibu “dimana,mengapa tak pernah pulang-pulang
lagi”.Kepolosan Cinta dengan pertanyaan itu menyambar batin Mira…
Dan Mira tak pernah menjawab tiap kali pertanyaan itu dilontarkan oleh Cinta padanya.(BERSAMA BINTANG)
Dan Mira tak pernah menjawab tiap kali pertanyaan itu dilontarkan oleh Cinta padanya.(BERSAMA BINTANG)
****
( 9 Tahun Kemudian )
( 9 Tahun Kemudian )
Asmirana
kini tengah menginjak dewasa.Kecantikan parasnya menyerupai Almarhum
Ibunya..Sehingga pemuda pun banyak yang jatuh hati padanya.Ditambah lagi dengan
sifatnya yang begitu santun.
Asmirana
pernah ditawarkan untuk bekerja disebuah perusahaan di Jakarta..Namun,tak Ia terima Karena Ayahnya
yang kini sudah tua renta harus mendapatkan sebuah perhatian & pengurusan
yang penuh dari sang putri.Melihat itu,Mira membuka usaha kecil-kecilan sebagai
penjual gorengan didepan rumahnya.
Setiap
hari & setiap saat Asmirana berdoa meminta kepada Tuhan agar hidupnya
diberkati…
Dalam Doa juga,Ia meminta agar kelak Ia
mendapatkan Jodoh yang baik dan biSA menyayangi keluarganya dengan setulus
hati.(MUNAJAT CINTA)
Kenyataan.,!!
Doa Asmirana didengarkan oleh Tuhan.Sore itu Mira ditemui pelanggan
goring.Seorang pemuda berdasi,bertubuh tinggi & hidung mancung.Ia bekerja
disebuah perusahaan Ayahnya yang telah diserahkan kepadanya.
6
bulan lamanya Asmirana dan Pemuda tersebut berteman hingga saling jatuh
hati.Dan akhirnya,Pemuda itu pun berniat untuk mempersunting Mira sebagai
Istrinya.(ANGIN)
Sekejap
mata ., pertunangan hingga pernikahan merekapun berlangsung dengan lancar..
Keluarga Mira kini sudah mulai terbantu.Hidupnya bahagia mendapatkan teman hidup yang berhati mulia.Dinda kini menyelesaikan kuliahnya disebuah Universitas di Jakarta,Cinta menduduki tingkat SMP..Dan kabarnya Mira dalam waktu dekat akan kedatangan buah hatinya..Cucu pertama Ayahnya..
Keluarga Mira kini sudah mulai terbantu.Hidupnya bahagia mendapatkan teman hidup yang berhati mulia.Dinda kini menyelesaikan kuliahnya disebuah Universitas di Jakarta,Cinta menduduki tingkat SMP..Dan kabarnya Mira dalam waktu dekat akan kedatangan buah hatinya..Cucu pertama Ayahnya..
Dan akhir cerita sempurna..tak semua
kehidupan abadi..Kesabaran akan membawa kita ke masa depan yang berarti..Hidup
penuh Makna.Hitam Putih kehidupan,..Anugerah bagi setiap Insan.
Tidak ada komentar
Posting Komentar