Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, kondisi Gunung Sinabung terus
erupsi dan mengeluarkan awan panas, Sabtu 4 Januari 2013. Sejak pagi
hingga pukul 13.00 WIB, tercatat sudah 30 kali erupsi dengan tinggi asap
2-4 Km.
Sutopo menjelaskan, besaran awan panas yang dikeluarkan
Gunung Sinabung kali ini jauh lebih besar daripada sebelumnya. Dari
catatannya, erupsi yang terjadi pukul 11 dan 13 berselang selama 10
hingga 30 menit.
Sementara guguran awan panas mencapai 60 kali dengan jarak luncur sejauh 2-5 km ke arah tenggara.
"PVMBG
melaporkan ke Posko BNPB bahwa aktivitas Gunung Sinabung hingga siang
ini masih tinggi. Suplai magma dari dalam dan pertumbuhan kubah lava
masih berlangsung," ujar Sutopo dalam rilisnya yang diterima VIVAnews.
Menurut
Sutupo, dengan kondisi aktivitas gunung api yang terus meningkat maka
rencana kontinjensi dengan skenario terburuk perlu dimatangkan.
Kepala
BNPB, Syamsul Maarif, telah memerintahkan semua kementerian atau
lembaga, BPBD Sumut, Pemda Karo dan semua yang terlibat untuk menyiapkan
langkah-langkah antisipasinya.
"Belajar dari pengalaman erupsi
Gunung Merapi 2010, di mana peningkatan aktivitas gunung kemudian
diikuti dengan penetapan radius evakuasi dari 5 km kemudian 10 km, 15 km
dan 20 km. Semua kesiapan yang menyangkut penanganan pengungsi perlu
disiapkan dengan baik," kata Syamsul.
Dia juga menambahkan, masa
tanggap darurat erupsi Gunung Sinabung telah diperpanjang dari tanggal 5
hingga 18 Januari 2014. "Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan
mengikuti arahan pemerintah," tambah dia.
Kemarin, Jumat 3
Januari 2014, BNPB mencatat ada 172 kali semburan awan panas dengan
jarak luncur 2 hingga 4 Kilometer ke tenggara.
Untuk erupsi
terjadi sebanyak 32 kali letusan tinggi kolom erupsi 2-6 km. Gempa
hibrida berkisar 400-600 per hari. Gempa hibrida adalah gempa dengan
awalan frekuensi tinggi diikuti frekuensi rendah, mencirikan pembentukan
atau pertumbuhan kubah lava.
Meningkatnya ancaman awan panas
tersebut, maka 2 desa yaitu Desa Jerawa dan Desa Pintu Besi yang berada
6,5 km tenggara dari kawah diungsikan. Kedua desa tersebut berada di
jalur awan panas. Jumlah pengungsi hingga saat ini mecapai 20.331 jiwa
(6.336 KK) di 32 titik.
By : John F. Purba




![]() |
||
IRFA FM 89,4 MHz |
IRFA FM 89,4 MHz |
SUZUKI KABANJAHE Marketing/Sales 085270687597 (John F.Purba) |

Diberdayakan oleh Blogger.