Saat gunung sinabung erupsi, para Wartawan Daerah maupun Nasional & bahkan luar Nageri, mulai memasang aksi mencari mangsa untuk memburu berita yang terbaru agar dapat dipublikasikan secarara cepat. Seolah olah ada perlombaan perebutan hadiah puluhan juta rupiah bagi mereka yang paling pertama menyampaikan berita tentang Erupsi Gunung Sinabung. Ntah apa nya enaknya menyampaikan berita secara cepat yang belum tentu benar bahkan tidak benar sama sekali. Namun itulah Dia. Selain Pers Resmi, akibat erupsi gunung sinabung yang berkepanjangan, bermunculan pula lah Pers pers yang setengah resmi bahkan belum atau tidak resmi sama sekali. Itu terlihat dari Facebook yang penuh dengan poto poto Erupsi gunung sinabung di Wall atau Gerup gerup yang membuat tanah karo menjadi Gerupuh.
Baiklah kita beralih ke Lava Pijar sebagai perbandingan untuk KOREK siDiri. Sejak tanggal 30 Desember 2013, Gunung sinabung yang Galak itu, mengubah dirinya menjadi taman wisata. dikarenakan muntahan Lava Pijarnya tak henti henti yang membuat banyak masyarakat ingin melihat secara langsung, bukan hanya mendengar dari informasi teman teman, kerabat keribit nya saja.
Apa hubungan Cobra Sinabung & Lava Pijar seperti Judul diatas???
Hubungannya tidak lah jauh berbeda,
Ular Cobra Sinabung = Penyiksaan Binatang ( yang bisa dibilang Buas dan berbahaya bagi manusia )
Lava Pijar Sinabung = Penyiksaan Manusia ( Citra Diri Allah )
Tidak lah jauh kali bedanya hanya yang satu menyiksa Binatang, dan satu lagi menyiksa Manusia ( saudara saudari kita yang di evakuasi ).
Hubungannya tidak lah jauh berbeda,
Ular Cobra Sinabung = Penyiksaan Binatang ( yang bisa dibilang Buas dan berbahaya bagi manusia )
Lava Pijar Sinabung = Penyiksaan Manusia ( Citra Diri Allah )
Tidak lah jauh kali bedanya hanya yang satu menyiksa Binatang, dan satu lagi menyiksa Manusia ( saudara saudari kita yang di evakuasi ).
Kenapa lava pijar dibilang menyiksa manusia???? Ya....Menyiksa manusia, walau sadar dan tidak sadar. Adalah baiknya saat anda membaca Artikel ini, anda dan saya merubah sikap bagaimana semestinya.
Inilah Aktivitas masyarakat Untuk Lava Pijar Gunung Sinabung.
Inilah Aktivitas masyarakat Untuk Lava Pijar Gunung Sinabung.
Seketika ada sahabat yang ingin mengunjungi ladangnya untuk melihat tanamannya yang sudah rusak di timbun oleh debu vulkanik sinabung. karena itulah saya turut menemaninya, tak terasa saat menginjak lokasi perkampungan kuta rayat, airmata terasa ingin mengalir saat melihat rumah rumah yang seolah olah tidak bertuan lagi, banyak yang rusak dan roboh. saat beranjak ke perladangan, rasa iba semakin mendalam ketika melihat tanaman para petani Luluh lantah akibat timbunan debu vulkanik, Tanaman tomat yang mulai membentuk buah roboh dan rusak, tidak akan bisa diperbaiki lagi walau untuk mengembalikan 1/4 modal nya. Tanaman padi yang biasa ditanam untuk mengharapkan makanan dalam 1 tahun hilang hanya beberapa menit saja. ketika sampai diladang kerabatKu itu, aku melihat matanya mulai berkaca kaca, dia memaksakan dirinya untuk tersenyum, dan tanpa aku tanya dia berkata
" Manusia tidak Bisa Menentukan Sendiri Nasibnya " Sawi putih ini sudah dilelang dengan harga 8jt, hari ini rencana di potong oleh pelelangnya, namun akibat debu vulkanik kemarin, seperti inilah jadinya, pelelangan dibatalkan, semua sia sia, kalaupun dibawa ke posko pengungsian, tidak ada lagi yang bisa dimasak, semua hancur. Aku hanya bisa menarik nafas panjang dan menatap tanaman yang gagal dilelang. tatapanku terpaku ke luas lahan yang tertimbun debu vulkanik yang telah menjadi lumpur setebal 15-30cm.
Hari mulai malam, jam 7 malam kami masih di desa simacem, tak hentinya Gunung Sinabung mengorok namun belum mengeluarkan senjatanya, kami sepakat untuk meninggalkan kampung itu. Ketika tiba di Desa Perteguhen, kami mendengar Sorak Sorai warga yang berkumpul disana menyaksikan Luncuran Lava Pijar Gunung Sinabung, sejenak kami berhenti dan menyaksikan aktivitas masyarakat disana. dalam hati saya berkata, Alangkah Indahnya Bila Mereka Tau Apa Yang Mereka Lakukan Saat Ini.
Tanpa sadar mereka mereka menginginkan bencana lebih besar, karena mereka mengharap Lava Pijar itu muncul besar, ketika lava itu muncul sedikit, mereka sepertinya mengeluh " yah... segitunya "demikian komentarnya. Padahal walau hanya sebesar itu pun telah menghancurkan ribuan Ha lahan pertanian. Mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan, datang untuk melihat luncuran Lava Pijar, sama saja dengan mengharapkan Pertanian dan Pemukiman para pengungsi hancur.
Saya ingin menulis panjang artikel ini, namun tidaklah mungkin karena saya yakin dengan membaca se sedikit ini saja, akan ada tanggapan yang menarik. "Tak ada manusia yang menginginkan, namun tidak berharap, Manusia yang Menginginkan, sudah pasti Berharap". Tidak ada Orang yang Ingin Melihat Luncuran Lava Pijar Gunung Sinabung, Namun Tidak Berharap Lava Pijar Itu tidak Muncul.
ORANG YANG INGIN MELIHAT LAVA PIJAR, SUDAH PASTI BERHARAP LAVA PIJAR ITU MUNCUL.
Cobra VS Lava
Banyak orang orang yang memprotes tentang Video Cobra ( UPAR ) yang ditemukan di desa gurukinayan, ternyata ikut Mengharapkan Pertanian dan Pemukiman Para pengungsi Hancur. Karena beliau Ingin melihat Lava Pijar dimuntahkan oleh Gunung Sinabung. Yang artinya sama lah itu dengan MENYIKSA MANUSIA.
Mohon maaf atas kesalahan dalam Artikel ini.
By : John F Purba
like
BalasHapus